Minggu, 07 Juni 2009

Islam dipersimpangan jalan

Sejak lama Islam di Indonesia menjadi bulan-bulanan penguasa sejak orde baru hingga reformasi. Tetapi disatu sisi muncul Islam yang beraliran Liberalisme dengan memaksakan untuk mengakui semua agama itu sama.
Dipihak lain muncul kelompok Islam konsisten dengan ajaran yang dibagi dalam dua kelompok yaitu garis geras radikal dengan Islam moderat.

Kehadiran Islam moderat ternyata berpengaruh pada Organisasi Masyarakat NU dan Muhammadiyah yang menjadi kekurangan kader karena generasi mudah banyak yang tertarik bergabung ke Islam moderat. Tentu kondisi ini memunculkan kegelisahan para petinggi Ormas tersebut. Apalagi para petinggi juga mendirikan partai politik yang ternyata mengalami kekalahan dalam PELMILU 2009, dan Islam moderat tetap eksis.

Sayangnya kondisi ini di nilai ancaman bagi Umat Islam Indonesia secara keseluruhan.. Padahal dinamika ummat sedang berjalandan seharusnya menjadi kultur saling tegur sapa yang indah dan saling menghormati.

Kondisi yang seperti ini dimanfaatkan oleh Kelompok Islam Liberal sebagai peluang untuk menggalang kekuatan dan tentu menaikkan pamor Islam Liberal..

Dengan menggandeng pejabat dari dua Ormas dan beberapa pihak yang tidak senang Islam Indonesia Maju, Islam Liberal berhasil merumuskan tulisan yang dicomot sana-sini tanpa data yang valid dengan menerbitkan tulisan Ilusi Negara Islam.


Berikut beberapa rumusan masalah yang dapat kita ambil dengan adanya tulisan tentang Ilusi Negara Islam.

Bab Pengantar:

Kata pengantar, a.n. Gus Dur, tidak mencerminkan pemikiran dan ucapan GusDur sebenarnya. Kita semua tahu kalau Gus Dur tidak bisa membaca dan tidak sempat membaca semua media yang akhirnya menjadi sebuah kata pengatar yang komplit.
  1. Apakah tendensi dibalik kata pengantar tersebut?
  2. Kenapa harus menggunakan nama Gus Dur?
  3. Apakah Gus Dur dapat dipercaya oleh masyarakat Islam?
Bab Penulis:
  1. Siapakah penulis buku tersebut?
  2. Siapakah Lib-forAll Foundation?
  3. Siapakah dibalik tulisan tersebut?
  4. Adakah kaitan dengan pemilik dana yang besar antara penulisan buku tersebut?

Bab Tokoh:
  1. Apakah tokoh yang disebutkan memiliki kefahaman yang jelas dan gamblang tentang masalah Umat Islam?
  2. Apakah tokoh-tokoh yang tertulis sudah dikonfirmasi ?
  3. Apakah tokoh-tokoh yang ditulis sudah pernah berbicara bersama?
  4. Apakah para tokoh memiliki pendapatyang sama?
  5. Kenapa melibatkan Seorang Romo dan pengamat Luar Negri dalam penerbitan buku tersebut?
  6. Kenapa harus dengan melibatkan Romo untuk memajukan Umat Islam?
  7. Bukankah Romo juga memiliki konsep keimanan sendiri, memiliki pandangan sendiri terhadap ajaran Islam serta memiliki keyakinan yang berbeda terhadap Al-Quran?

Tujuan Penulisan:
  1. Apa target dari penerbitan tulisan ILusi Negara Islam yang diterbitkan oleh Lib-ForAll Foundation?
  2. Apakah mereka betul-betul murni didasari iman atau karena ada pesanan dari pihak yang tidak suka dengan Islam?
Lembaga yang terlibat:
  1. Kenapa NU dan Muhammadiyah merasa dirugikan?
  2. Apakah NU dan Muhammadiyah sudah intropeksi diri bahwa Ummat Islam adalah sekumpulan orang yang beriman dan memerlukan santunan kesejukan keimanan sudah dapat dipenuhi oleh keduanya?
Tendensi Penulisan:
  1. Kenapa mereka mengkaitkan dengan garis keras, terorisme, al-qaida dll, ?
  2. Kenapa mereka menggunakan gaya tokoh-tokoh barat ( dan gereja) dalam menggambarkan Umat Islam?
  3. Apakah Umat Islam akan percaya begitu saja dengan omongan mereka dengan tulisan mereka?
  4. Kenapa penulis memecah belah Umat Islam ?
Tendensi Politik:
  1. Adakah hubungannya antara terbitnya buku Aliansi Negara Islam dengan salah satu Capres dan Cawapres?
  2. Kenapa disaat gemuruh Umat Islam Indonesia menikmati pesta Demokrasi dan berusaha keluar dari himpitan kesusahan muncul teror dari Lib-ForAll Foundation?
  3. Pesanan dari manakan tulisan tersebut muncul?

Tidak ada komentar:

Posting Komentar