Selasa, 09 Juni 2009

Bersatulah Saudaraku

Bismillahirrahmaanirrahiim

Innama Al Mu'minul Ikhwah... : Sesungguhnya setiap mukmin itu bersaudara.

Itulah kata-kata yang indah untuk diamalkan.

Dari data statistik, Umat Islam Indonesia merupakan pemeluk agama mayoritas di Indonesia. Dan bertahun-tahun didengungkan bahwa Organisasi Massa (Ormas) Islam yang besar NU dan Muhammadiyah. Namun apa yang terjadi dengan keberadaan dari kedua Ormas tersebut?

Bertahun-tahun pula selalu bentrok urusan doa' qunut, jumlah rakaat sholat tarawih, arah kiblat masjid, dll.

Keadaan itu telah membuat sebagian besar masyarakat yang tidak berasal Pondok Pesantren atau yang aktif di Amal Usaha Muhammadiyah menjadi bagian yang terkorbankan. Kalangan generasi muda sadar bahwa hal itu tidak boleh diteruskan karena telah membuat bangsa Indonesia tidak maju dan hanya asyik menikmati pola hidup dengan kebiasaan masing-masing.

Banyak yang mengaku saya bukan NU dan saya bukan Muhammadiyah.
Tetapi banyak yang berkata saya cenderung ikut NU atau ikut Muhammadiyah.

Kebingungan generasi muda yang ingin maju dan Umat Islam memiliki harga diri tidak mau sibuk urusan do'a qunut, atau arah kiblat. Maka mereka memilih dengan menjadi bagian yang bukan keduanya..

Ini adalah pilihan ... sebuah upaya agar Umat Islam terbebas dari kejenuhan saling menyalahkan.

Setelah ditinggalkan para aktivis kedua Ormas dan memilih ke suasana keutuhan Umat Islam tanpa memandang NU atau Muhammadiyah, ternyata Ormas Islam (NU dan Muhammadiyah) merasa kecolongan, merasa dirampok, merasa diculik kader-kadernya.

Semua itu terjadi karena sebuah sunatullah, bahwa hamba Allah swt yang ingin meningkatkan keimanan tidak mau disibukkan dengan permusuhan masalah tata cara ibadah.

Para pejabat NU dan Muhammadiyah memang bisa menikmati empuknya kursi pejabat Ormas.. tetapi ternyata melenakan tanggungjawab terhadap keutuhan dan kerukunan Umat yang ingin maju dan berkembang serta berkualitas. Pembinaan Iman yang tidak terkotori oleh rasa saling memusuhi tidak terwujud, sulit dikembangkan karena sudah tradisi dan terstruktur dari tahun ketahun dan masuk dalam materi pengkaderan atau pembinaan santri.

Sebenarnya yang sedang berkembang dan yang dituduhkan sebagai TRANSNASIONAL itu merupakan jawaban dari kejenuhan generasi muda terhadap konflik antar Ormas yang sudah berlangsung dari tahun ke tahun, dan mungkin masih hidup saat ini.

Konflik itu makin diperparah dengan bergulirnya ERA REFORMASI dimana kedua Ormas memunculkan Partai Politik.

Kini kedua parpol bikinan kedua Ormas kedodoran.. Ormas merasa dipersimpangan jalan.
Antara tujuan kembali ke dakwah dan tetap menghidupkan parpol.

Kebingungan itu sangat sulit diselesaikan karena ternyata di dalam parpolnya juga tidak mulus jalannya, yaitu terjadi perebutan pengaruh PKB: Gus Dur-Muhaimin, dan PAN: SB-Amien Rais.
Bahkan lebih berat ada PKNU vs PKB, PMB vs PAN.

Ternyata diluar kedua Parpol tersebut juga muncul parpol lain yang getol mengusung isu dakwah. Nah.. kenapa ada partai dakwah?

Kenapa tidak gabung saja ke salah satu dari kedua Parpol bikinan Ormas Islam?

Siapakah yang diuntungkan dengan keadaan seperti itu?

Siapkah Islam Liberal Itu ?

Siapakah PKS itu?

Siapakah HTI itu?

Siapkah Lib-ForAll Foundation ?

Mau digiring kemanakah Umat Islam oleh Lib-ForAll Foundation?

Kenapa Romo Franz tampil sebagai penasehat Lib-ForALl Foundation?

Percayakah Anda dengan buku Ilusi Negara Islam?

Bagaimana cara Anda masuk Surga yang sangat damai dan nyaman?


Tidak ada komentar:

Posting Komentar